Pada hari Rabu 28-maret-2018, terdapat acara tentang Zerowaste yang diadakan di Universitas Ibnu Chaldun. Sebenarnya anak Penggalang wajib mengikuti acara ini, sayang sekali aku tidak bisa hadir karena sakit.
Untung saja aku sudah menitip buku Zerowaste kepada Ratri, jadi Ratri mengirim bukunya lewat JNE. Ketika bukunya sampai di rumah, aku langsung membacanya dan mulai membuat rangkuman tentang buku Zerowaste.
Di buku ini terdapat banyak bab yaitu
- Ekspedisi Nol Sampah.
- Gunung Gede Mendaki Tanpa Sampah.
- Gunung Tambora Menyapa Dunia.
- Gunung Papandayan Merdeka Dari Sampah.
- Gununng Lawu Filosofi Rumah Botol.
- Gunung Argopuro Senyum Rengganis Di Taman Hidup.
- Pesan Dari Rinjani Dan Semeru.
- Petualangan Di Mulai Dari Rumah.
- Kesederhanaan Perlu Proses Yang Rumit.
Bab yang paling aku suka adalah Pesan Dari Rinjani Dan Semeru. Bercerita tentang ekspedisi ke Gunung Rinjani. Kak Siska juga bercerita tentang bagaimana perasaannya ketika mendaki gunung Rinjani. Contohnya ketika perjalanan turun, perasaannya tidak karuan. Bukan karena harus berjalan lambat tertatih karena engkel kaki yang sedikit cedera.
Menurutnya berjalan lambat-lambat membuat kak Siska bisa melihat tumpukan sampah yang berada di sudut-sudut semak Rinjani. Pemandangan itu membuat perasaan sebal. Lembaran-lembaran tisu juga bertebaran hampir di setiap sudut, menutupi bekas hajat.
Disemua bab juga terdapat pesan tentang perjalanan Zerowaste, seperti:
- Setiap orang membawa dua botol minum berukuran 1L.
- Membeli sayuran di pasar terdekat sebelum mendaki.
- Beberapa sayuran bisa di bungkus kain atau di masukan kedalam tempat bekal.
- Membawa buah-buahan seperti apel, jeruk dan pir.
Kesimpulan menurutku adalah buku ini bercerita tentang perjalanan ke lima gunung dan tidak menghasilkan sampah kemasan. Setiap gunung yang di datangi pasti terdapat beberapa tumpukan sampah. Di setiap bab juga terdapat beberapa tips.